Pages

Subscribe:

Kamis, 07 Juni 2012

RINDU YANG DI SANA


RINDU YANG DI SANA

terkesan menarik mengingat hal
yang mengagumkan dalam setiap menit
betapa menyentuhnya lagu isyarat
yang terlukiskan untuk aku

mungkin alasanku untuk seutuhnya
mempunyai banyak cara untuk memilih
keyakinan yang pasti
dan bukan untuk main main lagi

nuranilah yang menilainya sekarang
hasrat ini sungguh menjadikan
keuninkan yang sangat luar biasa
menjadikanku panorama segar

rindu itulah kata setiap waktu
untuk kamu yang disana
aku tahu kamu merasakannya
seperti rindu ini memutiarakan segalanya

PUisi Untuk Orang Yang Kusayangi


PUisi Untuk Orang Yang Kusayangi

Untukmu yang ku sayangi ..

Dimanakah dirimu kini berada sayang ..
Mengapa kau pergi tinggalkan Rindu disini ..
Aku sangat merindukanmu ..

Datanglah sayang ..
Bawalah obat untuk RINDU ini..
Kembalilah Dan jangan tinggalkan aku lagi ..
Peluklah aku erat erat,,jangan kau lepaskan lagi ..

Aku sangat mencintaimu ..
Aku sangat menyayangimu .. — di Lebay.com.

BINTANG


‎"BINTANG"

Langit tak berpendar
Kala waktu kian terlelap
Hadirmu berbayang
Seakan enggan jatuh ke pelupuk
Namun engkau mengedip
Mengintip dari celah celah kusam
Menghapus debu berbalut air

Aku merana menghibamu
Berselimut sepi dan rasa
Menggantung harap kala mimpi menebar
Merangkai andai pada saatnya
Kelak hanyalah temanku
Dan aku ingin kau mendengar

Bintang,
Lukiskan hatiku pada kristalmu
Bawalah jiwaku di sayap kecilmu
Dan jika kau lelah
Biarkan arah membantu kerlipmu
Nanti akan kau temukan
Kepingan indah nan bertahta
Bagaikan rembulan yang telah lama menghilang
Dan sampaikanlah
Cintaku padanya…

SALAM RINDU

"PUISI SALAM RINDU"
Mirza


seelok kicau,
di kala pagi,
begitulah engkau,
di relung hati.
Salamku, salam rindu,
teruntukmu, duhai…penculik hatiku.
Bincang-bincang biasa,
tiada ku nyana, jadi awal celah rasa,
merasuk kedalam jiwa, mendebar-debarkan dada,
membusungkan gundah gulana, jumbuhkan gembira ria.
Dan aku merindukanmu,
dan akupun merindukan saat-saat itu.
Seelok kicau,
dikala pagi,
begitulah engkau,
di relung hati.
Salamku, salam rindu,
teruntukmu, duhai…penakluk kalbu.
Sekuntum Mawar, berkawal asmara,
hendak-ku tawar padamu, menanda cinta,
yang menggebu di dalam jiwa, takluk-kan asa, rasa, selera,
namun, engkau tiada di sanding raga…ohh kecewa, hatiku kecewa.
Dan aku merindukanmu,
dan harapku pun, menyambangimu.
Selok kicau,
di kala pagi,
begitulah engkau,
di relung hati.
Salamku, salam rindu,
teruntukmu, duhai…bidadari hatiku.

Coment

Like